Biblical apocrypha

Apokrif (atau dalam bahasa Inggris Apocrypha) berasal dari kata apokryphos dalam bahasa Yunani, artinya rahasia, tersembunyi atau tidak kanonik. Dengan demikian, istilah ini merujuk kepada tulisan-tulisan yang diragukan keasliannya. Istilah apokrif biasanya digunakan oleh Gereja Kristen Protestan untuk merujuk kepada kitab-kitab yang dianggap tidak kanonik, tidak termasuk ke dalam kanon Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru.Contohnya adalah kitab 1 dan 2 Makabe, Tobit, Yudit, Hikmat Salomo, Ecclesiasticus, Barukh, dan tambahan kitab Esther dan Daniel.

Biblical apocrypha

Apokrif (atau dalam bahasa Inggris Apocrypha) berasal dari kata apokryphos dalam bahasa Yunani, artinya rahasia, tersembunyi atau tidak kanonik. Dengan demikian, istilah ini merujuk kepada tulisan-tulisan yang diragukan keasliannya. Istilah apokrif biasanya digunakan oleh Gereja Kristen Protestan untuk merujuk kepada kitab-kitab yang dianggap tidak kanonik, tidak termasuk ke dalam kanon Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru.Contohnya adalah kitab 1 dan 2 Makabe, Tobit, Yudit, Hikmat Salomo, Ecclesiasticus, Barukh, dan tambahan kitab Esther dan Daniel.